Kebaikan dalam kata-kata menghasilkan kepercayaan diri. Kebaikan dalam berpikir menghasilkan kebesaran. Kebaikan dalam memberi menghasilkan cinta.By Lau Tzu

Kamis, 30 Desember 2010

Malaikat Kiriman Allah

Pengen berbagi pengalaman aja..




        Peristiwa ini terjadi sekitar bulan September atau Oktober tahun 2009 aku lupa tepatnya. Waktu itu aku sedang menjalani pendidikan di Makassar. Suatu ketika aku bersama teman-teman jalan-jalan keliling kota karna memang saat itu hari libur. Setelah puas main, kamipun kembali ke kos-kosan. Sebelum pulang ke kos, kami memutuskan untuk mampir ke salah satu masjid di dekat kos-kosan kami karna kami belum menjalankan sholat Dzuhur .

       Waktu itu cuman aku yang mengenakan celana pendek, sedangkan temanku yang lain memakai celana panjang semua. Biasanya di Masjid-masjid ada sarung yang bisa kugunakan, pikirku. kemudian aku bertanya kepada jemaah di masjid itu, kebetulan ada seorang ibu-ibu yang telah selesai menjalankan sholat.

" bu, ada sarung nggak yang bisa digunakan untuk sholat?"  tanyaku kepada ibu itu.
"enggak mas,dimasjid ini cuman ada mukena", jawab  ibu tadi.
"tapi sebentar ya mas", tiba-tiba ibu tadi keluar masjid dan masuk kedalam sebuah mobil.

Beberapa saat kemudian ibu tadi membawa sebuah bungkusan, lalu mengahampiriku.

"mas, ini ada sarung buat dipake sholat" kata ibu tadi.
"terima kasih bu, semoga jd amal ibadah ibu", jawabku spontan.

       ku buka bungkusan itu, ternyata didalamnya ada sebuah sarung yang masih baru, merek terkenal lagi dan pastinya harganya mahal. Apa nggak sayang kalo dikasih ma orang yang nggak dikenal, apa jangan-jangan malaikat yang dikirim Allah ya?benakku. Badanku jadi merinding.

       Setelah selesai sholat, kutinggalkan sarung tadi di Masjid, agar bisa digunakan orang lain. Setelah kejadian itu, aku jadi semakin sadar kalo memang aku sangat minim sekali dalam bersedekah. Mungkin Allah mengingatkanku lewat ibu tadi agar aku selalu ingat untuk menyisihkan sebagian hartaku untuk orang lain, karna harta atau rezeki yang kita punya tidak semuanya adalah milik kita melainkan ada sebagian yang menjadi hak orang lain.

        Dalam Al-Qur'an Surat Al Baqarah ayat 261 dijelaskan. "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan  oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di Jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir berisi seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

           Sungguh besar pahala orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah semoga menjadi hikmah bagi kita semua. Amin


sumber gambar : www.iluvislam.com

6 komentar:

  1. selamat nulis jar, wah la trus dibalekne neng ibuk e ora?

    BalasHapus
  2. ora mas..
    kan jane kui dikekne aku sarunge, tak tinggal mesjid ae ben luwih manfaat.soale sarungku yo wes akeh.meh dinggo opo..

    BalasHapus
  3. pengalaman yg mendebarkan.,,ahihihi...

    lanjutkan jar,,,,

    BalasHapus
  4. setiadi: apa iya dik, koe mesti ngomong ngono gur goro2 ra penak mbi aku

    ganiy : mank wes mbok woco :p

    BalasHapus