Kebaikan dalam kata-kata menghasilkan kepercayaan diri. Kebaikan dalam berpikir menghasilkan kebesaran. Kebaikan dalam memberi menghasilkan cinta.By Lau Tzu

Rabu, 02 Februari 2011

BELAJAR DARI SEEKOR KATAK


           
            Sinar surya perlahan mulai pudar seiring dengan datangnya malam. Sembari menunggu waktu magrib kunyalakan radioku. Kuputar-putar tombol tuning untuk mencari siaran yang menarik. Setelah beberapa saat akhirnya ada salah satu stasiun yang memutar lagu kesukaanku.
            Akupun larut dalam alunan melodi lagu tersebut sampai tanpa sengaja kugerak-gerakkan jari-jariku dan sesekali kakiku juga kuhentakkan ke lantai. Beberapa saat kemudian lagu itupun berakhir, biasanya pada saat pergantian lagu diselingi dengan iklan. Namun yang aku suka dari stasiun radio tersebut sesekali diputarlah cerita yang menarik juga mengandung hikmat atau kadang kala kata-kata bijak yang menggugah motivasi orang yang mendengarnya.  

            Pada kesempatan tersebut diputarlah sebuah kisah. Mungkin kisah tersebut sudah tidak asing lagi ditelingaku namun aku tidak bosan-bosan untuk mendengarnya.
Diceritakan ada sebuah lubang yang cukup dalam. Didalamnya ada banyak sekali katak yang terjebak disana dan tidak bisa keluar.

Katak pertama melompat sekuat tenaga, setelah berkali-kali mencoba namun hanya mampu sampai satu meter. Katak kedua yang lebih besar melompat juga namun hanya mampu sampai  dua meter dan kehabisan tenaga. Katak-katak tersebut saling memberi semangat pada teman-temannya yang mencoba untuk keluar dari lubang itu.  Setelah diberi semangat ada yang mampu mencapai tiga meter bahkan empat meter namun gagal juga bahkan ada yang mati karena kehabisan tenaga dan terjatuh ke bawah.

Katak-katak yang gagal itupun mengeluh sambil berkata “buat apa  kita terus mencoba, toh akhirnya kita akan gagal juga”. Mendengar banyak katak-katak yang mengeluh akhirnya semua katak tidak ada yang berani lagi mencoba untuk keluar lubang itu karena takut gagal dan mati.

Tiba-tiba ada seekor katak yang melompat mencoba keluar dari lubang itu. Banyak diantara katak-katak yang lain yang pesimis bahwa dia akan berhasil, bahkan tak  sedikit yang mengejeknya. Beberapa kali katak itu jatuh setelah melompat namun tetap terus mencoba meski tubuhnya jadi penuh luka.

Setelah sekian lama mencoba akhirnya sampai juga dia dipuncak lubang tersebut. Katak-katak yang lain tidak menyangka kalau katak yang diejek tadi dapat berhasil keluar dari lubang itu. Beberapa saat kemudian diketahui katak tersebut tuli. Dia tidak bisa mendengar suara teman-temannya yang memberi semangat ataupun yang mengejeknya.

Katak tersebut berhasil karna dia terus berusaha mencoba dan tidak mudah  putus asa. Dia tidak mendengarkan kata-kata orang disekitarnya karena memang tuli. Sifat manusia juga hampir sama dengan katak dalam cerita tersebut. Ketika seseorang diberi semangat oleh orang lain maka dia akan menjadi lebih  sungguh-sungguh dan memiliki kekuatan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan berhasil. Namun jika seseorang diejek atau diberi kata-kata negatif dia akan jadi pesimis dan kurang percaya diri sehingga hasil yang didapatpun tidak maksimal bahkan dia akan gagal.

Seringkali orang disekitar kita memandang sebelah mata semua yang kita usahakan, bahkan tak ayal dari mereka mengejek bahkan menghina atas usaha kita. Hal-hal seperti itulah yang harus kita hindari jika kita ingin menjadi orang yang berhasil. Walaupun hanya kata-kata baik positif maupun negatif semua dapat berdampak pada usaha kita.

Setelah cerita itu selesai berkumandanglah adzan magrib. Kumatikan radioku untuk bersiap-siap ke Masjid.

Kamis, 30 Desember 2010

Malaikat Kiriman Allah

Pengen berbagi pengalaman aja..




        Peristiwa ini terjadi sekitar bulan September atau Oktober tahun 2009 aku lupa tepatnya. Waktu itu aku sedang menjalani pendidikan di Makassar. Suatu ketika aku bersama teman-teman jalan-jalan keliling kota karna memang saat itu hari libur. Setelah puas main, kamipun kembali ke kos-kosan. Sebelum pulang ke kos, kami memutuskan untuk mampir ke salah satu masjid di dekat kos-kosan kami karna kami belum menjalankan sholat Dzuhur .

       Waktu itu cuman aku yang mengenakan celana pendek, sedangkan temanku yang lain memakai celana panjang semua. Biasanya di Masjid-masjid ada sarung yang bisa kugunakan, pikirku. kemudian aku bertanya kepada jemaah di masjid itu, kebetulan ada seorang ibu-ibu yang telah selesai menjalankan sholat.

" bu, ada sarung nggak yang bisa digunakan untuk sholat?"  tanyaku kepada ibu itu.
"enggak mas,dimasjid ini cuman ada mukena", jawab  ibu tadi.
"tapi sebentar ya mas", tiba-tiba ibu tadi keluar masjid dan masuk kedalam sebuah mobil.

Beberapa saat kemudian ibu tadi membawa sebuah bungkusan, lalu mengahampiriku.

"mas, ini ada sarung buat dipake sholat" kata ibu tadi.
"terima kasih bu, semoga jd amal ibadah ibu", jawabku spontan.

       ku buka bungkusan itu, ternyata didalamnya ada sebuah sarung yang masih baru, merek terkenal lagi dan pastinya harganya mahal. Apa nggak sayang kalo dikasih ma orang yang nggak dikenal, apa jangan-jangan malaikat yang dikirim Allah ya?benakku. Badanku jadi merinding.

       Setelah selesai sholat, kutinggalkan sarung tadi di Masjid, agar bisa digunakan orang lain. Setelah kejadian itu, aku jadi semakin sadar kalo memang aku sangat minim sekali dalam bersedekah. Mungkin Allah mengingatkanku lewat ibu tadi agar aku selalu ingat untuk menyisihkan sebagian hartaku untuk orang lain, karna harta atau rezeki yang kita punya tidak semuanya adalah milik kita melainkan ada sebagian yang menjadi hak orang lain.

        Dalam Al-Qur'an Surat Al Baqarah ayat 261 dijelaskan. "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan  oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di Jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir berisi seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

           Sungguh besar pahala orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah semoga menjadi hikmah bagi kita semua. Amin


sumber gambar : www.iluvislam.com

Membuat Blog itu Asyik

       


         Ternyata membuat sebuah blog itu enggak terlalu sulit lho. Mungkin pengetahuanku tentang dunia blog masih minim, akan tetapi setelah mencoba membuat untuk pertama kalinya ternyata mengasyikkan. Dengan blog, kita dapat menyalurkan apa yang ada dalam pikiran kita dalam bentuk tulisan. Itung-itung latian jadi penulis kan?.


        walau gitu kita juga jangan terlalu mempublikasikan privasi kita, identitas kita dan informasi yang penting yang menyangkut diri kita juga harus dijaga. Jangan sampai informasi tersebut disalahgunakan ma orang-orang yang tidak bertanggung jawab.


        Bagi temen-temen yang ingin membuat blog sendiri jangan malu-malu bertanya ma orang yang lebih tau, atau bisa baca dari buku.

Membuat blog itu asyik, jadi tunggu apa lagi..

  1. segera nyalakan komputer atau laptop anda.
  2.  pastikan ada/tersedia jaringan internet.
  3. siapkan snack bila perlu.
  4. trus coba bikin blog deh.
selamat mencoba..


sumber gambar : enjoywithblog-akang.blogspot.com